Menyetop ekspor barang mentah tersebut, kata Jokowi, juga dapat membuka lapangan kerja dan kementerian keuangan dapat memungut pajak.
"Tapi begitu kita bilang stop nikel, stop ekspor bahan mentah nikel ya kita digugat ama uni eropa. Belum rampung sampai sekarang. Nggak apa-apa. Ini belum rampung, saya udah perintah lagi bauksit tahun ini stop biar digugat lagi," kata Jokowi.
"Bauksit stop tahun depan stop lagi tembaga atau timahnya biar digugat lagi. Nggak apa-apa digugatin terus, belum tentu kita kalah, tapi belum tentu juga kita menang tapi keberanian itu harus kita lakukan. Kalau kita nggak pernah mencoba, kita nggak akan tahu kita menang atau kalah, kita bener atau nggak bener tapi yang ini bener. Stop itu bener. Kita tahu karena dari Rp 15 triliun melompat menjadi Rp 300 triliun," tambahnya
Menurut Jokowi pemberhentian ekspor bahan mentah juga berdampak pada investasi dalam negeri yang akan naik tinggi sekali.
Pada saat menyampaikan pidato pada G20 di Italia, Jokowi menyebut Indonesia ini tidak pernah tertutup pada negara-negara yang menerima ekspor bahan mentah. Namun, Jokowi menyarankan agar negara-negara tersebut dapat bekerjasama dengan BUMN atau pihak swasta yang berada di Indonesia.