Dalam kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan bahwa harga minyak terkini sudah naik lagi ke level di atas USD95 per barel.
Padahal, dalam pembahasan RAPBN awal September asumsi harga minyak Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) sudah dikerek dari USD80 menjadi USD82 per barel.
"Geopolitik dan disrupsi rantai pasok telah mempengaruhi harga komoditas. Yang paling bisa kita lihat adalah harga minyak telah bergerak di atas USD95 per barel, saat baru saja kita naikan asumsinya dari USD80 USD82 per barel," jelas Sri. (NIA)