“Pembangunannya masih dalam tahap awal, kalau pakai istilah startup. Saya rasa perkembangannya akan sangat cepat 2 sampai 3 tahun ke depan. Ketika edukasi semakin baik, saya yakin electric vehicle (kendaraan listrik) ini akan menjadi bagian dari lifestyle masyarakat dunia, termasuk Indonesia,” ucapnya.
Belum lama ini, Electrum, usaha patungan antara TBS Energi Utama dan Gojek Indonesia telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Gogoro, perusahaan teknologi global terkemuka di sektor baterai swap. Melalui MoU ini, Electrum dan Gogoro akan bekerja sama untuk memperkuat pengembangan ekosistem EV di Indonesia khususnya pada kendaraan roda dua.
“Sebagai perusahaan teknologi perintis di sektor EV Indonesia, tujuan Electrum adalah untuk mempercepat elektrifikasi transportasi di Indonesia,” kata dia.
Untuk mewujudkan tujuan ambisius ini, Pandu mengatakan perlu penerapan teknologi dan proses yang bertaraf internasional. Pihaknya sangat senang dapat berkolaborasi dengan Gogoro yang merupakan pemimpin pasar dalam penyediaan solusi mobilitas dan energi yang efisien.
“Sudah menjadi fokus kami untuk terus memberikan solusi transportasi lebih ramah lingkungan ke Indonesia, didasari oleh misi kami untuk memelihara lingkungan hidup dan masyarakat yang kami layani, serta berkontribusi pada kemandirian energi dan inisiatif iklim nasional,” tuturnya.