“Ibu Lilis membuka jalan untuk para penganggur agar bisa bekerja dan mendapatkan penghasilan. Salut dengan semangat Ibu Lilis yang berhasil membuka pabrik tahu sebagai lahan usaha baru. Saya percaya setiap orang yang mau berusaha pasti ada jalannya,” imbuh Erick.
Ke depan, untuk melebarkan kepak sayap PNM melalui Kementerian BUMN pemerintah akan melakukan holding yang melibatkan pula PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., serta PT Pegadaian (Persero). Ketiganya diharapkan bersinergi dalam pemberdayaan segmen usaha ultra mikro dalam holding BUMN Ultra Mikro (UMi).
Erick menyampaikan pembentukan holding ultra mikro merupakan wujud keberpihakan pemerintah terhadap para pelaku UKM dan ultra mikro. UKM merupakan tulang punggung ekonomi Indonesia sehingga pemerintah memiliki tanggung jawab dalam menjaga keberlangsungan UKM di tengah pandemi.
“Model bisnis ekosistem ultra mikro akan fokus pada pemberdayaan bisnis melalui PNM, dan pengembangan bisnis melalui Pegadaian dan BRI untuk membuat usaha mikro naik kelas sehingga bisa memasuki tahapan yang lebih tinggi,” kata Erick.
Sementara itu, Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mengatakan melalui holding BUMN di segmen UMi dan UMKM akan memacu masyarakat terkategori prasejahtera memiliki akses pendanaan yang lebih terstruktur dalam satu ekosistem. Harapannya, masyarakat prasejahtera bisa cepat ‘naik kelas’ dan memperbesar usaha mereka bahkan membantu dalam penyerapan tenaga kerja.