Berdasarkan enam pilar ketahanan pangan di atas, Indonesia baru memenuhi ketersediaan pangan dengan swasembada beras, sementara pangan lainnya di Indonesia masih belum terjangkau, belum stabil dan belum berkelanjutan.
Bahkan dari data yang diambil dari Statistic Indonesia and Bank of Thailand menujukkan harga beras di Indonesia dua kali lipat lebih mahal dibanding harga beras Internasional.
Mahalnya harga pangan di Indonesia yang menjadi salah satu ganjalan ketahanan pangan. Walaupun Indonesia swasembada beras, namun hal itu belum cukup karena beragamnya makanan di Indonesia dan harus diimbangi dengan aspek-aspek lainnya yang wajib dipenuhi.
Felippa menambahkan jika ingin menjadi negara dengan ketahanan pangan yang kokoh, maka Indonesia harus bisa memanfaatkan potensi internal dan eksternal.
“Untuk mencapai ketahanan pangan yang kokoh, Indonesia harus memanfaatkan pertanian dalam negeri dan memanfaatkan perdagangan pangan global. Indonesia perlu mengapus semua hambatan impor yang membuat harga melambung tinggi dan perlunya intensifikasi lahan agar mampu meningkatkan jumlah produksi tanpa harus membuka lahan baru," jelas dia. (NIA)
Penulis: Ahmad Dwiantoro