sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Suku Bunga Tertinggi Selama 14 Tahun, Inggris Jatuh ke Jurang Resesi

Economics editor Kunthi Fahmar Sandy
23/09/2022 12:50 WIB
MPC memprediksi perekonomian Inggris akan menyusut pada periode Juli hingga September setelah sebelumnya mengalami kontraksi 0,1% pada kuartal kedua.
Suku Bunga Tertinggi Selama 14 Tahun, Inggris Jatuh ke Jurang Resesi (FOTO:MNC Media)
Suku Bunga Tertinggi Selama 14 Tahun, Inggris Jatuh ke Jurang Resesi (FOTO:MNC Media)


IDXChannel - Inggris dilaporkan telah memasuki resesi pasca kenaikan suku bunga tertinggi dalam 14 tahun terakhir, demi mengatasi tekanan inflasi. Hal ini disampaikan oleh Komite Kebijakan Moneter (MPC) Inggris.

Melansir Sindonews, Jumat (23/9/2022) Bank of England sebelumnya telah menaikkan suku bunga dasar sebesar 0,5 poin dengan persentase dari 1,75% menjadi 2,25% hal ini menjadi lonjakan suku bunga ketujuh kalinya secara beruntun yang dilakukan bank sentral.

Inflasi saat ini berada pada persentase 9,9% di level tertinggi yang pernah ada sejak 40 tahun terakhir. Kondisi ini diperparah dengan lonjakan tagihan energi yang memaksa warga Inggris untuk mengirit pengeluaran mereka.

"Biaya kebutuhan diperkirakan akan terus melambung pada bulan Oktober meskipun ada wacana Perdana Menteri Liz Truss untuk membatasi lonjakan harga gas dan listrik bagi sektor rumah tangga dan bisnis," seperti dikutip.

Biaya hipotek rumah tangga juga diperkirakan akan naik dimana warga Inggris harus membayar setidaknya 49 pounds lebih banyak selama sebulan. Sedangkan bagi yang menggunakan hipotek suku bunga variabel standar, akan mengalami peningkatan hingga 31 pounds.

MPC memprediksi perekonomian Inggris akan menyusut pada periode Juli hingga September setelah sebelumnya mengalami kontraksi 0,1% pada kuartal kedua.

Sementara inflasi diperkirakan akan mencapai hingga di bawah 11% pada bulan Oktober ini. Meski begitu inflasi saat ini sudah hampir lima kali lipat lebih besar dari target 2% Bank of England.

"Jika prospek menunjukkan tekanan inflasi yang lebih persisten, termasuk dari permintaan yang lebih kuat, Komite akan merespons dengan tegas, jika perlu," kata MPC.

Lebih lanjut, tiga anggota MPC bahkan mendorong kenaikan 0,75 poin lebih ketat untuk mengatasi inflasi yang semakin mengakar.


(Penulis Ribka C magang idxchannel)

(SAN)

Advertisement
Advertisement