Telkom juga mencatatkan pendapatan sebesar Rp33,94 triliun atau turun 0,72 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp34,19 triliun dengan laba per saham dasar Rp60,71.
Adapun pendapatan emiten terdiri atas telepon, interkoneksi, data, internet, dan jasa teknologi informatika, jaringan, Indihome, dan layanan lainnya.
Di sektor energi dan kelistrikan, PT PLN (Persero) pun berpotensi masuk. Bhima memandang, monopoli listrik di Indonesia menjadi faktor utama perseroan mencatatkan namanya di daftar 500 perusahaan top dunia.
"Kemudian PLN karena monopoli listrik di Indonesia harusnya juga masuk. Perusahaan peringkat ke 2 yang masuk Global 500 saja ada State Grid Corporation of China atau perusahaan BUMN penyedia layanan listrik," tuturnya. (NDA)
Saat ini, PLN mencatatkan total aset senilai Rp 1.589 triliun. Jumlah itu meningkat Rp 275 triliun dibandingkan lima tahun lalu yang berada di kisaran Rp 1.314 triliun.