IDXChannel - Pemenuhan pasokan oksigen terus dilakukan oleh pemerintah salah satunya dengan merelokasi oksigen untuk industri 90-100% difokuskan untuk medis hingga melakukan impor dan bantuan dari internasional. Pemerintah juga akan membangkitkan kembali pabrik oksigen yang sudah mati di Cilegon.
Berdasarkan data yang dipaparkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, luhut Pandjaitan, pabrik oksigen tersebut diharapkan memiliki kapasitas lebih dari 100 ton. Selain itu, Menko Luhut juga akan merelokasi oksigen industri, elakukan alih guna isotank industri untuk Oksigen Cair RS, dan mencari pasokan dari industri non produsen oksigen.
Adapun distribusi penggunaan Oksigen Concentrator nantinya akan diatur oleh Kementerian BUMN. "Jadi akan kita pinjamkan secara bertahap ke rumah diatur nanti oleh Kementerian BUMN, nah ini saya kira prioritas masyarakat, target sasarannya semua sudah ada," kata Luhut saat Konferensi Pers Virtual di Jakarta, Kamis (15/7/2021).
"Jadi kita sebisa mungkin jangan dibawa ke gejala sedang dan berat, sehingga oksigen kita hemat," tambahnya.
Perlu diketahui oksigen concentrator adalah alat yang menghisap oksigen dari lingkungan sekitarnya kemudian menghasilkan oksigen murni (>90%) yang dapat disalurkan untuk membantu pasien yang mengalami kesulitan pernafasan.
Oksigen concentrator dengan kapasitas 10 liter/menit dapat digunakan untuk menggantikan penggunaan tabung oksigen bagi pasien rawat isolasi. Sehingga dapat digunakan 24 jam selama ada listrik.
Oksigen concentrator diharapkan menjadi pengganti tabung yang langka, maka suplai oksigen cair dapat difokuskan untuk pasien rawat intensif yang menggunakan ventilator dan Hig Flow Nasal Canule (kebutuhan oksigen 60 liter/menit). (TIA)