"Ada bukti yang menunjukkan bahwa anak-anak dengan kondisi medis yang mendasari seperti genetik, neurologis, kondisi metabolisme, beberapa tingkat kompleksitas medis, penyakit jantung bawaan, obesitas, diabetes, asma, penyakit paru-paru kronis, penyakit sel sabit, atau imunosupresi mungkin berisiko lebih tinggi mengalami Covid-19 kondisi," terang Kemenkes Singapura.
Dan di Singapura sendiri, sejauh ini tidak ada anak yang menderita penyakit parah yang membutuhkan suplementasi oksigen atau perawatan ICU. Jadi persentase anak terinfeksi yang mengalami sakit parah di Singapura adalah nol.
"Namun kami menyadari bahwa jumlah kasus di komunitas meningkat dan mungkin ada lebih banyak anak yang terinfeksi Covid-19 di masa depan. Kami akan memastikan bahwa anak-anak ini menerima perawatan yang tepat, jika penyakit mereka lebih parah," tambah laporan resmi tersebut. (TYO)