IDXChannel - Khawatir China akan menghentikan ekspor nikelnya, Tesla Inc bergerak cepat dengan menjalin kerjasama pasokan nikel dari BPH Billition. Perusahaan tambang yang berpusat di Australia.
Mengutip Financial Times, Kamis (22/7/2021), kesepakatan tersebut merupakan kesepakatan ketiga yang ditandatangani produsen mobil listrik asal Amerika Serikat tersebut dalam delapan bulan terakhir.
Sebelumnya, Tesla juga menjalin kerjasama pasokan nikel dari Bale dan perusahaan tambang Goro yang didukung Trafigura. CEO Tesla, Elon Musk, sendiri sudah menegaskan, perusahaannya butuh pasokan nikel yang berkelanjutan.
Elon Musk Juli lalu mengungkapkan, pihaknya akan menawarkan kontrak raksasa untuk jangka panjang kepada perusahaan tambang nikel.
Nikel sendiri merupakan bahan utama yang dibutuhkan mobil listrik Tesla agar baterai listriknya jauh lebih kuat. Chief Commercial Officer BHP, Vendita Pant mengungkapkan, permintaan nikel untuk baterai akan melonjak pesat 500 persen selama beberapa dekade ke depan.
“Dalam setiap mobil listrik, setidaknya mengandung 40 kg nikel dalam baterainya,” kata Vendita.
Perusahaan-perusahana mobil listrik di China saat ini telah memperkuat pasokan nikel mereka dalam jangka panjang termasuk mengandalkan pasokan nikel dari Indonesia.
Dalam kesepakatan Tesla dan BPH sendiri tidak terungkap berapa besar pasokan nikel yang akan diberikan. Namun di Benchmark Mineral Intelligence memperkirakan kesepakatan keduanya akan mencapai 18.000 ton nikel per tahun. (RAMA)