Ikhsan PSP
IDXChannel - Perusahaan rintisan atau startup di Indonesia rata-rata memiliki usia yang sangat pendek, bahkan hanya mampu bertahan di bawah 3 tahun.
"Rata-rata umurnya memang pendek ya, ada yang baru setahun sudah collapse tapi kebanyakan di bawah 3 tahun," Ketua Umum Indonesian Digital Empowering Community (IDIEC) M. Tesar Sandikapura mengatakan bahwa dalam Power Breakfast di IDX Channel, Jumat (14/7/2023).
Tesar menjelaskan hal tersebut wajar terjadi di Indonesia. Kondisi tersebut juga terjadi dari banyak kasus serupa secara global.
"Kami lihat dari beberapa modal ventura pun mengalami hal yang sama jadi kira-kira mereka melakukan 10 pendanaan misalnya kurang lebih hanya 10% yang berhasil itu masih wajar," jelasnya.
Tesar menyebut ada beberapa faktor yang menyebabkan ketahanan startup di Indonesia tidak begitu bagus. Pertama banyak startup yang menghadapi masalah permodalan di awal.
"Karena kita kebanyakan masih buzz trapping, mungkin marketnya susah untuk bisa diambil di tahap awal sehingga mereka mati duluan sebelum dapetin investor," ujarnya.
Permasalahan yang kedua yakni bisnis model yang kurang pas. Selain itu, banyak startup yang pada awal didirikan sudah harus berkompetisi dengan startup besar yang sudah memiliki modal yang mapan bahkan mencapai triliunan.
"Ini yang cukup susah tahap-tahap awal untuk berkompetisi dengan startup yang sudah mapan," pungkasnya.
(SLF)
