Hal tersebut disampaikan oleh Institut Kesehatan Nasional (NIH) melalui unggahan di media sosial Twitter resminya pada Senin (13/12/2021).
"NIH telah dapat mengkonfirmasi bahwa sampel yang dicurigai baru-baru ini dari Karachi memang 'varian Omicron'," kata NIH dalam sebuah Tweet yang dikutip melalui Channel News Asia (CNA), Senin (13/12/2021).
"Ini adalah kasus pertama yang dikonfirmasi tetapi pengawasan lanjutan terhadap sampel yang dicurigai dilakukan untuk mengidentifikasi tren," tambahnya.
Berdasarkan laporan dari Institut Kesehatan Nasional Pakistan (NIH), pejabat Kemnetrian Kesehatan telah menyelidiki kasus varian Omicron pada pekan lalu.
Setelah melakukan penyelidikan, akhirnya pejabat berwenang telah menemukan infeksi Omicron yang dicurigai datang dari salah satu pasien di rumah sakit swasta. Kendati demikian, NIH masih melakukan pengurutan untuk lebih memastikan bahwa itu benar Omicron.
Menurut data resmi, Pakistan telah mengonfirmasi total lebih dari satu juta kasus hingga Senin, dan lebih dari 28 ribu kematian.
Pakistan memiliki 9.829 kasus aktif, yang sedang dirawat di sejumlah rumah sakit berbeda, termasuk 771 orang yang berada dalam kondisi kritis.
Setelah ditemukannya varian tersebut, Pakistan mulai memberlakukan pembatasan perjalanan secara ketat untuk beberapa negara di Afrika Selatan. (TYO)