Hasil kerja sama tersebut diharapkan dapat meningkatkan investasi pada critical sectors, key goods, infrastruktur fisik dan digital, transportasi, dan proyek-proyek ketenagakerjaan.
"Indonesia dengan AS sudah ada pembicaraan tentang IPEF ini, yang salah satu harapannya agar fasilitas perdagangan bisa saling setara, sehingga ekspor nikel kita bisa diterima di sana," tutur Airlangga.
Dikatakan Airlangga, keberadaan IPEF saat ini telah mewakili lebih dari 40 persen ekonomi dunia dan 28 persen perdagangan barang dan jasa secara global.
Forum ini bertujuan untuk mencapai kerangka ekonomi berstandar tinggi dan inklusif di negara-negara kawasan Indo-Pasifik.
Dengan strategi memanfaatkan keberadaan IPEF ini diharapkan dapat memangkas defisit perdagangan antara AS dan China yang selama ini tidak seimbang.