Namun rupanya keputusannya untuk membuat tato di hampir 90 persen tubuhnya tersebut menyebabkan pria 42 tahun ini harus berjuang, baik dalam kehidupan sosial maupun saat dirinya mencari kerja. Ia mengaku sempat dibully dan diperlakukan berbeda oleh rekan kerjanya.
Pernah Ketika ia bekerja di sebuah call center, ia harus sembunyi-sembunyi agar tidak ketahuan mengenakan tato di seluruh tubuhnya oleh manajer kantor tersebut. Pada akhirnya ia memilih untuk berhenti dari pekerjaannya tersebut, dan mencoba mencari pekerjaan lain.
Pria yang dijuluki King Body Art tersebut mengatakan jika ada perusahaan yang ramah pada orang yang memiliki tato, tetapi mayoritas memiliki stigma negatif, mereka memandang orang yang memiliki tato berbeda dan tidak mau mempekerjakan orang yang memiliki tato. Hal tersebut cukup membuatnya frustasi karena sulitnya mencari pekerjaan. Tak hanya sampai disitu, ia bahkan pernah ditikam oleh orang tak dikenal saat dirinya tengah berjalan.
Namun pada akhirnya, Pria asal Inggris tersebut berhasil mendapatkan pekerjaan yang cocok untuk dirinya, yakni dengan menjadi model dan aktor. Meskipun ia lebih sering mendapat peran atau karakter penjahat, tahanan, dan hal-hal kriminalitas lainnya, ia tetap bersyukur akan pekerjaannya tersebut.
(NDA/ALYSSA)