Sejauh ini, perusahaan telah mengerahkan lebih dari 1.500 satelit dan pada Agustus mendatang bisa menyediakan cakupan internet di seluruh dunia kecuali Kutub Utara dan Selatan.
Beberapa analis mempertanyakan apakah internet satelit dapat menjadi model bisnis yang layak karena terutama menargetkan daerah-daerah terpencil, di mana tidak cukup banyak orang yang mampu membayar tarif tinggi yang diperlukan untuk menutup biaya investasi.
Starlink akan membutuhkan beberapa juta pelanggan yang membayar masing-masing sekitar USD99 per bulan untuk menutup investasi USD5 miliar dalam waktu satu tahun, kata analis Tim Farrar, presiden TMF Associates. (TIA)