sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Geser Jeff Bezos, Bernard Arnault Kembali Jadi Orang Terkaya Dunia

Ecotainment editor Winda Destiana
05/08/2021 10:25 WIB
Bernard Arnault rupanya telah menggeser kedudukan Jeff Bezos sebagai orang terkaya di dunia dengan kekayaan mencapai USD186,3 miliar.
Bernard Arnault (Bloomberg)
Bernard Arnault (Bloomberg)

IDXChannel - Bernard Arnault rupanya telah menggeser kedudukan Jeff Bezos sebagai orang terkaya di dunia. Pengusaha mode asal Prancis itu kini disebut-sebut sebagai pria paling kaya dengan total kekayaan mencapai USD186,3 miliar.

Bernard Arnault merupakan pendiri, Chairman, dan kepala eksekutif LVMH Moët Hennessy-Louis Vuitton (LVMH), konglomerat barang mewah yang meliputi perhiasan, kosmetik, mode hingga anggur dan minuman beralkohol.  Merek terkenalnya yang hampir dipakai oleh para Crazy Rich termasuk Louis Vuitton, Christian Dior, Bulgari, Tag Heuer, Sephora, Hennessy, dan yang terbaru Tiffany. 

Mengutip laman Bloomberg Kamis (5/8/2021), Arnault diketahui memiliki saham LVMH sebanyak 47%. Saham tersebut diketahui memiliki kapitalisasi pasar senilai USD402,9 miliar. Saham LVMH naik lebih dari 35% spada tahun 2021, dan telah melonjak 140% sejak posisi terendahnya pada Maret 2020 lalu akibat pandemi Covid-19. 

Kenaikan tersebut telah mengantarkan Arnault kembali ke puncak daftar orang terkaya dunia, mengalahkan Bezos dalam beberapa bulan terakhir. Senin awal pekan lalu, kekayaan pria berusia 72 tahun tersebut diketahui mencapai USD186,3 miliar, yang mana selisih USD300 juta dari Jeff Bezos dan terpaut jauh dari CEO Tesla Elon Musk yang punya kekayaan USD147,3 miliar, mengutip laman Forbes.

Turunnya kekayaan Bezos disinyalir akibat kemerosotan saham Amazon yang turun 7,6%. Akibatnya kekayaan Bezos turun USD13,9 miliar dalam satu hari.

Lalu bagaimana bisa LVMH bisa berjuang di tengah pandemi saat ini. Itu dilakukan dari sebuah ketidaksengajaan. Sektor barang mewah menjadi salah satu yang pertama kali terkena dampak pandemi Covid-19 tahun lalu. Disebabkan ketergantungan industri pada konsumen di China, tempat virus itu berasal, dan bagian lain di Asia menjadikan alasan. Para konsumen tersebut serta merta mulai meninggalkan gaya konsumsi produk mewah sebagai bentuk keterkejutan pandemi dan merosotnya ekonomi. 

Tak sampai disitu saja, sektor ini kembali terguncang usai perjalanan global menyusut, turis Asia tiba-tiba tidak dapat melakukan perjalanan belanja ke pusat mode seperti Paris, London, dan Milan selama pandemi hingga saat ini. 

Namun ketika perekonomian China kembali memimpin di tengah pandemi, belanja barang-barang mewah kembali meningkat. Pada tahun 2020, LVMH melaporkan laba setahun sebesar €8,3 miliar, mengalami penurunan 28% dari tahun 2019. Pada akhir Juli kemarin, LVMH membukukan keuntungan sebesar €7,6 miliar untuk enam bulan pertama di 2021, naik 44% dari paruh pertama tahun 2019 dan lebih baik empat kali lipat dibandingkan 2020.

Kebangkitan dalam sektor ini terjadi ketika orang-orang kaya yang ada di dunia menjadi semakin kaya melalui pandemi, dengan total kekayaan meningkat menjadi USD431 triliun pada tahun 2020. Hal tersebut didorong oleh tabungan, saham, dan real estat yang mereka miliki. 

Segmen ultrakaya orang-orang dengan aset USD100 juta atau lebih kini tumbuh paling cepat. Meskipun pandemi tengah bergejolak sebanyak 6.000 individu ultrakaya baru bermunculan saat ini. Mereka diketahui memegang 15% dari total kekayaan global, naik dari 12% pada 2019 silam. (NDA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement