Pertama adalah bangunan yang diperuntukkan untuk kuliah praktikum jurusan hospitality. Terdiri dari Program Studi Seni Kuliner, Tata Hidang, Seni Pengolahan Patiseri, Divisi Kamar, dan Pengelolaan Perhotelan. Kemudian bangunan kedua adalah bangunan mechanical, electrical dan plumbing atau MEO, serta Gardu PLN.
Direktur Politeknik Pariwisata NHI Bandung, Andar Danova L. Goeltom menjelaskan, gedung kampus ini akan mengusung konsep eco friendly and entrepreneurial campus dengan penguatan ruang terbuka hijau sebesar 60 persen berbanding dengan bangunan. Serta penguatan Technopark sebagai pusat kewirausahaan mahasiswa.
Fungsi bangunan lainnya akan digunakan untuk penguatan pendidikan dan pelatihan vokasi pada bidang ilmu Hospitality Management, Tourism Management, dan Travel Management.
"Pekerjaan pembangunan kampus baru Poltekpar NHI ini ditargetkan akan selesai pada 2025," ujar Andar.
Satu fakta menarik yang dipastikan dapat menjadi nilai tambah, Kampus Dayeuhkolot Poltekpar NHI Bandung yang saat ini dibangun diketahui merupakan kampus pariwisata terbesar dan terluas di dunia dengan luas sebesar 340.000 m2 atau 34 hektare.
Mengalahkan kampus Tourism and Culture College of Yunnan University China dengan luas 300.000 m2 atau 30 hektare dan kampus Sichuan Tourism University China dengan luas 270.000 m2 atau 27 hektare.
"Penelusuran yang kami lakukan khusus kepada institusi pendidikan dengan mempergunakan seluruh area kampus sebagai penyelenggaraan pendidikan pariwisata yang tidak bersanding dengan keilmuan atau fakultas lainnya di dalam kawasan," papar Andar.
"Hal ini menjadi sebuah kebanggaan sekaligus value added bagi Politeknik Pariwisata NHI Bandung sebagai kampus pariwisata di bawah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang tak hanya menjadi kampus pariwisata tertua di Asia Pasifik, namun juga menjadi the biggest tourism school in the world," kata Andar.