Shifa Nurhaliza Putri
IDXChannel - Seberapa kaya Al Nassr FC yang berani datangkan legenda sepak bola dunia yakni Christiano Ronaldo. Al-Nassr dan Cristiano Ronaldo menandatangani kesepakatan senilai sekitar 250 juta euro atau sekitar Rp4,1 triliun, dengan menjadikannya pemain dengan bayaran tertinggi di dunia.
Cristiano Ronaldo juga disebut-sebut sebagai duta Arab Saudi untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2030 mendatang.
Al Nassr adalah salah satu klub yang didukung langsung oleh anggota keluarga kerajaan Saudi. Didirikan oleh Zeid Bin Mutlaq Al-Ja'ba Al-Dewish Al-Mutair, klub tersebut berada di bawah kendali Pangeran Abdul Rahman bin Saud Al Saud pada 1960-an.
Sejak saat itu, Al Nassr menjadi klub tangguh di liga Arab Saudi. Mereka telah mengumpulkan empat gelar Liga Utama Arab Saudi, enam Piala Raja, tiga Piala Putra Mahkota dan tiga Piala Federasi.
Seberapa kaya Al Nassr FC?
Kemampuan Al Nassr untuk mendaratkan Ronaldo tidak perlu diragukan lagi. Pasalnya, di masa lalu mereka juga pernah membeli pemain kelas dunia seperti legenda timnas Brasil Denilson. Meski kekayaan lengkap Al Nassr belum ditemukan secara detail, kekayaan sebenarnya dari keluarga kerajaan Saudi tak terbantahkan.
Seberapa kaya Al Nassr FC? Anda bisa melihat ini dengan dihadirkannya Cristiano Ronaldo, yang diperkirakan akan menghasilkan sekitar 200 juta euro atau Rp3 triliun per musim dan menjadikannya atlet dengan bayaran tertinggi di dunia. Dia memiliki kontrak dua tahun hingga 2025. Dengan Al Nassr FC. Selama ini, Ronaldo bisa mendapatkan lebih dari Rp6 triliun tanpa bonus lainnya.
Klub baru Ronaldo adalah klub pelat merah dengan kekuatan pemerintah Arab Saudi di belakang layar di Al-Nassr. Al-Nassri saat ini dipimpin oleh Musalli Al-Muammar. Dia adalah mantan ketua Liga Profesional Arab Saudi. Ia diangkat langsung oleh Pangeran Khaled bin Fahd bin Abdulaziz Al-Saud, putra kelima mendiang Raja Fahd bin Abdulaziz. Pangeran Khaled bin Fahd adalah salah satu pemodal Al-Nassr.
Meski wajah klub tersebut bukan keluarga kerajaan, klub ini memiliki sistem presidensial dan sering diperintah oleh para pangeran dan syekh Arab Saudi. Jadi, bisa dikatakan sumber uang Al-Nassr sedikit banyak berasal dari keluarga kerajaan Saudi.
Mengutip berbagai sumber, Al-Nassr melaporkan pendapatan sekitar USD108 juta atau sekitar Rp1,6 triliun pada tahun fiskal 2021. Namun, pengeluaran mereka berjumlah $138 juta (2,1 triliun rubel). Tahun itu klub menderita kerugian sekitar USD30 juta atau sekitar Rp468 miliar.
Sementara itu, Al-Nassr berharap dapat memotong biaya sebesar 30 persen pada tahun 2022, memperkirakan pendapatan sebesar USD86 juta (Rp1,3 triliun) dan pengeluaran sebesar USD95 juta (Rp1,4 triliun). Sehingga nantinya defisit akan berkurang menjadi USD9 juta (Rp140 miliar). (SNP)
