Intan Rakhmayanti Dewi
DART akan tiba di Pangkalan Angkatan Luar Angkasa Vandenberg pada 2 Oktober, di mana ia telah menjalani tes pra-peluncuran akhir dan pemeriksaan sebelum penerbangannya.
Dibangun dan dikelola oleh Johns Hopkins Applied Physics Lab (APL) di Maryland, pesawat ruang angkasa DART akan dengan sengaja menabrak Dimorphos dengan kecepatan 4,1 mil per detik (6,6 km/s), atau 14.760 mph (23.760 kph).
Aksi tersebut menyebabkan kecepatan orbit moonlet berubah sepersekian persen, pada gilirannya mengubah orbitnya di sekitar Didymos. Sistem asteroid, yang saat ini terletak 6,8 juta mil (11 juta kilometer) dari Bumi, tidak menimbulkan resiko apa pun bagi planet kita.
Namun, NASA akan menggunakan teleskop berbasis darat untuk mengamati dan mengukur perbedaan dalam sistem asteroid setelah uji dampak DART, untuk menilai apakah teknologi ini dapat digunakan untuk membelokkan asteroid dekat Bumi yang berpotensi berbahaya di masa depan.
Seperti diketahui, para ahli percaya tabrakan benda luar angkasa ke Bumi menjadi salah satu penyebab berakhirnya masa dinosaurus. Kejadian itu menyebabkan musim dingin yang berlebihan, dan membuat hewan prasejarah tersebut punah akibat matinya sejumlah tanaman yang menjadi makanan mereka. (TYO)
