sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Bareskrim Polri Ungkap Penipuan Bussiness Email Compromise

Foto editor Yulianto
01/10/2021 18:26 WIB
Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri menangkap empat orang tersangka kasus penipuan dengan skema Bussiness Email Compromise (BEC).
Barang bukti di pamerkan saat jumpa pers pengungkapan penipuan bussiness email compromise di Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat, (1/10/2021).
Barang bukti di pamerkan saat jumpa pers pengungkapan penipuan bussiness email compromise di Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat, (1/10/2021).
Barang bukti di pamerkan saat jumpa pers pengungkapan penipuan bussiness email compromise di Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat, (1/10/2021). Barang bukti di pamerkan saat jumpa pers pengungkapan penipuan bussiness email compromise di Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat, (1/10/2021). Barang bukti di pamerkan saat jumpa pers pengungkapan penipuan bussiness email compromise di Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat, (1/10/2021). Barang bukti di pamerkan saat jumpa pers pengungkapan penipuan bussiness email compromise di Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat, (1/10/2021). Barang bukti di pamerkan saat jumpa pers pengungkapan penipuan bussiness email compromise di Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat, (1/10/2021).

IDXChannel - Barang bukti di pamerkan saat jumpa pers pengungkapan penipuan bussiness email compromise di Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat, (1/10/2021). 

Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri menangkap empat orang tersangka kasus penipuan dengan skema Bussiness Email Compromise (BEC), yang merugikan perusahaan asal Korea Selatan (Korsel) dan Taiwan.

Dir Siber Bareskrim Brigjen Asep Edi Suheri mengungkapkan keempat tersangka CT, NTS, YH dan SA dalam menjalankan aksi kejahatannya, pelaku telah telah membuat korban merugi senilai Rp84,8 miliar.

pelaku melakukan modus operandi BEC dengan ditujukan kepada Manajer Keuangan atau bagian keuangan dari perusahaan tersebut.
Para pelaku membobol email dua perusahaan tersebut, dan mengganti data atau identitas sehingga terjadinya proses transfer dana. Dimana, yang seharusnya uang itu masuk ke perusahaan tersebut, tetapi malah masuk ke dalam rekening pelaku. 

Advertisement
Advertisement