IDXChannel - Suasana aktivitas pusat perbelanjaan di kawasan Jakarta Selatan, Sabtu (19/11/2022).
Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) memiliki sejumlah strategi yang akan ditempuh menyusul perkiraan gejolak ekonomi global pada 2023. Langkah tersebut dilakukan agar industri ritel dan pusat perbelanjaan akan bertahan saat krisis terjadi.
Ketua APPBI, Alphonzus Widjaja mencatat, pengusaha ritel dan pusat perbelanjaan harus fokus pada pengunjung. Alasannya, mal tidak hanya berfungsi sebagai tempat jual beli, namun juga tempat berinteraksi antara pengunjung.
“Mal fungsinya buying plus journey. Kalau nggak bisa melakukan ini nggak bisa survive. Berikutnya, kalau mau jadi leading, fungsi buying-nya jadi yang kedua. Ini the next level dari pusat perbelanjaan. Journey-nya itu yang harus diberikan," ungkap Alphonzus dalam seminar APPBI.
Menurutnya, bila pusat perbelanjaan hanya fokus pada produk, maka akan kalah dengan platform e-commerce. Berkaca dari pengalaman, kata Alphonzus, pusat perbelanjaan yang fokus pada pembelian produk tidak mampu bertahan.
“Kalau kita bicara mal, saat ini secara umum bukan bicara lagi soal fungsi belanja atau tempat belanja dan tak identik lagi dengan buying dan belanja. Ini yang terjadi saat ini dan sudah terjadi sebelum covid, tapi covid mempertegas lagi,” katanya.