sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Berkomitmen Hadirkan Akses Menonton Seluas-luasnya, Cinema XXI Siap Melantai di Bursa Efek Indonesia

Foto editor
07/07/2023 14:34 WIB
Cinema XXI akan menawarkan sebanyak-banyaknya 8.335.000.000 (delapan miliar tiga ratus tiga puluh lima juta) saham baru.
Cinema XXI akan menawarkan sebanyak-banyaknya 8.335.000.000 saham baru.
Cinema XXI akan menawarkan sebanyak-banyaknya 8.335.000.000 saham baru.
Cinema XXI akan menawarkan sebanyak-banyaknya 8.335.000.000 saham baru. Cinema XXI akan menawarkan sebanyak-banyaknya 8.335.000.000 saham baru. Cinema XXI akan menawarkan sebanyak-banyaknya 8.335.000.000 saham baru Cinema XXI akan menawarkan sebanyak-banyaknya 8.335.000.000 saham baru

IDXChannel - (Kiri-kanan) Direktur PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk Dody Suhartono, Direktur PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk Arif Suherman, Direktur Utama PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk Hans Gunadi, Direktur PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk Tri Rudy Anitio hadir pada konferensi pers terkait rencana IPO Cinema XXI, di Jakarta, Jumat (7/7/2023).

PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk, yang dikenal sebagai Cinema XXI dan merupakan perusahaan jejaring bioskop terbesar di Indonesia, semakin mengukuhkan posisi dan komitmennya di tengah masyarakat Indonesia dengan menjadi perusahaan publik yang melantai di Bursa Efek Indonesia dengan profil keuangan yang solid.

Cinema XXI akan menawarkan sebanyak-banyaknya 8.335.000.000 (delapan miliar tiga ratus tiga puluh lima juta) saham baru yang dikeluarkan dari portepel perusahaan atau 10,0% dari modal ditempatkan dan disetor setelah penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). Masa penawaran awal dalam rangka IPO PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk akan berlangsung mulai tanggal 10 hingga 14 Juli 2023.

Adapun rentang harga penawaran saham berkisar Rp270-Rp288 per saham dengan target dana dari penawaran umum perdana saham ini sebanyak-banyaknya sekitar Rp2,4 triliun. Cinema XXI telah menunjuk PT Indo Premier Sekuritas, PT J.P. Morgan Sekuritas Indonesia, PT Mandiri Sekuritas, dan PT UBS Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Industri bioskop di Indonesia memiliki pertumbuhan yang kuat pasca pandemi Covid-19. Hal ini tercermin dari antusiasme masyarakat Indonesia untuk kembali menonton film di bioskop yang sudah berangsurangsur pulih di sepanjang tahun 2022 hingga kini. Untuk melanjutkan tren pertumbuhan yang positif ini, Cinema XXI mengambil aksi korporasi IPO sebagai salah satu langkah strategis. Aksi korporasi ini akan
mengukuhkan komitmen Cinema XXI untuk selalu memberikan akses seluas-luasnya bagi masyarakat untuk menonton film favorit, termasuk dengan membuka bioskop di daerah-daerah yang potensial di seluruh Indonesia.

Advertisement
Advertisement