IDXChannel - Staf Khusus (Stafsus) Presiden Republik Indonesia, Diaz Faisal Malik Hendropriyono memberikan paparannya saat acara Pelepasan 470 PMI gelombang 14, 15, dan 16, sekaligus Preliminary Education 102 Calon PMI skema Government to Govermment (G to G) Korea Selatan, di El Hotel Royale, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Minggu, (26/2/2023).
Diaz mengatakan, perlakuan negara terhadap PMI saat ini sangat kontras dengan masa dirinya hendak menjadi PMI di negara tujuannya. Disiapkannya credential letter dan fasilitas VVIP di enam bandara internasional di Indonesia berupa lounge dan fast track PMI, adalah wujud perlakuan hormat negara.
"Dulu waktu saya dilepas ke luar negeri itu tidak ada karpet VVIP-nya. Waktu saya pertama ke luar negeri yang mengantar saya juga tidak ada, hanya supir. Tapi, sekarang dilepas oleh pejabat-pejabat negara dan Pak Benny langsung. Jadi boro-boro karpet VVIP, dulu saya tidak diantar, tidak ada fast track, dan tetap mengantre. Apalagi credential letter. Ini luar biasa," imbuhnya.
Diaz juga berpesan kepada para PMI untuk menjaga nama baik Indonesia. "Anda tidak hanya mewakili diri sendiri tetapi anda adalah wajah Indonesia di negara tujuan. Berhati-hatilah dalam bersikap dan bertindak. Buatlah keluarga, teman-teman, dan Indonesia bangga akan kalian," ungkapnya.
Demikian juga dikatakan oleh Kepala BP2MI, Benny Rhamdani. "Kalian telah dinyatakan resmi oleh negara sebagai duta bangsa yang siap bertarung merebut peluang kerja luar negeri. Banggalah menjadi PMI yang berangkat dengan kepala tegak dan kembali dengan membusungkan dada," ungkap Benny.