sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Pemerintah Tetapkan 1 Syawal 1443 H Jatuh pada Senin 2 Mei 2022

Foto editor Faisal Rahman
01/05/2022 20:57 WIB
Kesepakatan Sidang Isbat dibuat berdasarkan dua hal, yaitu perhitungan hisab dan metode rukyat berdasarkan laporan petugas yang melakukan pengamatan.
Petugas saat melakukan pemantauan hilal di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta, Cipinang, Jakarta Timur, Minggu (1/5/2022).
Petugas saat melakukan pemantauan hilal di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta, Cipinang, Jakarta Timur, Minggu (1/5/2022).
Petugas saat melakukan pemantauan hilal di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta, Cipinang, Jakarta Timur, Minggu (1/5/2022). Petugas saat melakukan pemantauan hilal di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta, Cipinang, Jakarta Timur, Minggu (1/5/2022). Petugas saat melakukan pemantauan hilal di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta, Cipinang, Jakarta Timur, Minggu (1/5/2022). Petugas saat melakukan pemantauan hilal di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta, Cipinang, Jakarta Timur, Minggu (1/5/2022). Petugas saat melakukan pemantauan hilal di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta, Cipinang, Jakarta Timur, Minggu (1/5/2022). Petugas saat melakukan pemantauan hilal di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta, Cipinang, Jakarta Timur, Minggu (1/5/2022). Petugas saat melakukan pemantauan hilal di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta, Cipinang, Jakarta Timur, Minggu (1/5/2022).

IDXChannel - Petugas saat melakukan pemantauan hilal di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta, Cipinang, Jakarta Timur, Minggu (1/5/2022). 

Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan 1 Syawal 1443 Hijriah atau Idul Fitri jatuh pada Senin, 2 Mei 2022. Penetapan ini berdasarkan sidang isbat yang dipimpin Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, di Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Minggu (1/5/2022).

Kesepakatan Sidang Isbat dibuat berdasarkan dua hal, yaitu perhitungan hisab dan metode rukyat berdasarkan laporan petugas yang melakukan pengamatan.

Berita Terkait
Advertisement
Advertisement