sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Petani Deli Serdang Akui Teknologi CSA Kementan Mampu Tingkatkan Produktivitas

Foto editor Kontributor MPI
15/08/2022 08:07 WIB
Program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) yang mereka ikuti membawa dampak positif terhadap kegiatan tani.
Kegiatan ini dilakukan untuk menggali potensi, masalah, dan hambatan yang ditemui oleh para petani dalam melaksanakan kegiatan usahatani.
Kegiatan ini dilakukan untuk menggali potensi, masalah, dan hambatan yang ditemui oleh para petani dalam melaksanakan kegiatan usahatani.
Kegiatan ini dilakukan untuk menggali potensi, masalah, dan hambatan yang ditemui oleh para petani dalam melaksanakan kegiatan usahatani. Kegiatan ini dilakukan untuk menggali potensi, masalah, dan hambatan yang ditemui oleh para petani dalam melaksanakan kegiatan usahatani. Kegiatan ini dilakukan untuk menggali potensi, masalah, dan hambatan yang ditemui oleh para petani dalam melaksanakan kegiatan usahatani. Kegiatan ini dilakukan untuk menggali potensi, masalah, dan hambatan yang ditemui oleh para petani dalam melaksanakan kegiatan usahatani.

IDXChannel - Ratusan petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Setia Desa Sidoarjo II semringah. Program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) yang mereka ikuti membawa dampak positif terhadap kegiatan tani para anggota. 

Hal ini terungkap saat digelar acara kegiatan ubinan, panen dan Farmer Field Day (FFD) atau temu lapangan pada demplot Climate Smart Agriculture (CSA) SIMURP, di Kelompok Tani Setia Desa Sidoarjo II Ramunia Kecamatan Beringin (WKBPP Beringin) Kabupaten Deli Serdang minggu lalu. 

Demplot atau Demontration Plot adalah metode penyuluhan pertanian yang ditujukan kepada petani dengan cara membuat lahan percontohan, dengan maksud agar para petani bisa melihat dan membuktikan terhadap objek yang didemontrasikan. 

Kepala Dinas Pertanian Deliserdang, Rahman Saleh Dongoran menjelaskan, demplot ini telah melaksanakan paket teknologi CSA SIMURP Tahun 2022. Rinciannya, penggunaan bibit unggul label ungu varietas Ciherang, jarak tanam jajar legowo 4:1, seleksi benih dan seed treatment dengan menggunakan Trichoderma dan Paini Bacillus. 

"Sampai penggunaan Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS), penggunaan bahan organik untuk pembuatan pupuk organik dan pestisida nabati," jelas Dongoran.  

Secara terpisah Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi menjelaskan bahwa FFD merupakan salah satu metode pemberdayaan petani melalui pertemuan antar petani, peneliti, dan penyuluh untuk saling bertukar informasi. Khususnya tentang teknologi pertanian yang diterapkan dan mendapatkan umpan balik dari petani mengenai masalah dan hambatan yang dihadapi dalam bertani.

"FFD dan panen di lokasi Sekolah Lapangan (SL) juga merupakan salah satu kegiatan dari SIMURP. Kegiatan ini dilakukan untuk menggali potensi, masalah, dan hambatan yang ditemui oleh para petani dalam melaksanakan kegiatan usahatani," kata Dedi.

Foto : Kementan  

Advertisement
Advertisement