sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Pot Cantik Ramah Lingkungan Berbahan Limbah Pelepah Pisang

Foto editor Ali Masduki
31/08/2021 08:17 WIB
Pot ramah lingkungan bernama GDPOT yang bisa digunakan sebagai alternatif pengganti polibag tersebut merupakan inovasi.
Mahasiswa UMSurabaya menunjukkan pot bunga cantik berbahan dasar limbah pelepah pisang saat dipamerkan di kampus UMSurabaya, Jawa Timur, Senin (30/8/2021).
Mahasiswa UMSurabaya menunjukkan pot bunga cantik berbahan dasar limbah pelepah pisang saat dipamerkan di kampus UMSurabaya, Jawa Timur, Senin (30/8/2021).
Mahasiswa UMSurabaya menunjukkan pot bunga cantik berbahan dasar limbah pelepah pisang saat dipamerkan di kampus UMSurabaya, Jawa Timur, Senin (30/8/2021). Mahasiswa UMSurabaya menunjukkan pot bunga cantik berbahan dasar limbah pelepah pisang saat dipamerkan di kampus UMSurabaya, Jawa Timur, Senin (30/8/2021). Mahasiswa UMSurabaya menunjukkan pot bunga cantik berbahan dasar limbah pelepah pisang saat dipamerkan di kampus UMSurabaya, Jawa Timur, Senin (30/8/2021). Mahasiswa UMSurabaya menunjukkan pot bunga cantik berbahan dasar limbah pelepah pisang saat dipamerkan di kampus UMSurabaya, Jawa Timur, Senin (30/8/2021). Mahasiswa UMSurabaya menunjukkan pot bunga cantik berbahan dasar limbah pelepah pisang saat dipamerkan di kampus UMSurabaya, Jawa Timur, Senin (30/8/2021).

IDXChannel - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya), Risky Adi Saputra, Fauziah Trisna Putri dan Nanda Laili Hermawati, menunjukkan pot bunga cantik berbahan dasar limbah pelepah pisang saat dipamerkan di kampus UMSurabaya, Jawa Timur, Senin (30/8/2021). 

Pot ramah lingkungan bernama GDPOT yang bisa digunakan sebagai alternatif pengganti polibag tersebut merupakan inovasi selama menjankan Kuliah Kerja Nyata (KKN) selama pandemi Covid-19.

Mereka berharap, inovasi pot berbahan pelepah pisang ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat dan menjadi nilai tambah bagi perekonomian. Cara memproduksi pot cukup mudah. Pelepah pisang diiris kecil-kecil, dikeringkan, dicampur dengan bubur kanji, kemudian dicetak pada pot bekas atau ember bekas. Setelah itu tinggal dikeringkan beberapa hari. 

Advertisement
Advertisement