sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Ratusan Bolu Kojo Berhasil Pecahkan Rekor MURI dalam Rangka Hari Kartini

Foto editor Mushaful Imam
20/04/2022 05:23 WIB
Bolu Kojo adalah makanan khas Sumsel yang terbuat dari tepung terigu, telur, berwarna hijau, dan aroma pandan.
321 loyang Bolu Kojo yang dibuat anggota Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Sumsel yang diletakan pada miniatur Jembatan Ampera.
321 loyang Bolu Kojo yang dibuat anggota Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Sumsel yang diletakan pada miniatur Jembatan Ampera.
321 loyang Bolu Kojo yang dibuat anggota Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Sumsel yang diletakan pada miniatur Jembatan Ampera. 321 loyang Bolu Kojo yang dibuat anggota Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Sumsel yang diletakan pada miniatur Jembatan Ampera. 321 loyang Bolu Kojo yang dibuat anggota Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Sumsel yang diletakan pada miniatur Jembatan Ampera. 321 loyang Bolu Kojo yang dibuat anggota Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Sumsel yang diletakan pada miniatur Jembatan Ampera. 321 loyang Bolu Kojo yang dibuat anggota Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Sumsel yang diletakan pada miniatur Jembatan Ampera.

IDXChannel - 321 loyang Bolu Kojo yang dibuat anggota Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Sumsel yang diletakan pada miniatur Jembatan Ampera, Tim Penggerak PKK Sumsel berhasil memecahkan rekor Muri, di halaman Rumah Dinas Gubernur Sumsel, Selasa (19/4/2022).

Pemecahan rekor Muri dengan membuat Bolu Kojo digagas Tim Penggerak PKK dalam rangka memeriahkan Hari Kartini ini bertujuan melestarikan makanan khas Sumsel dan mendukung produk yang dihasilkan oleh UMKM. Bolu Kojo yang berhasil memecahkan rekor Muri dengan jumlah rangkaian kue terbanyak ini, berukuran panjang 4 meter, lebar 1 meter dan tinggi 1,8 meter. Bolu ini setelah acara dibagikan kepada fakir miskin, panti asuhan, dan petugas kebersihan.

Bolu Kojo adalah makanan khas Sumsel yang terbuat dari tepung terigu, telur, berwarna hijau, dan aroma pandan, kue basah ini biasanya dulunya dihidangkan pada acara adat, momen istimewa dan Hari Lebaran. Namanya diambil kata Kojo yang berarti Kemojo atau Kamboja, karena loyang untuk membuatnya menyerupai Bunga Kamboja. 

Advertisement
Advertisement