Madi SupanjiIDXChannel - Laporan S&P Global menyebutkan, Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Mei 2025 kembali mengalami kontraksi di level 47,4. Meski level tersebut mengalami kenaikan dibandingkan April yaitu 46,7 namun masih berada di bawah batas normal di level 50. Sehingga, PMI manufaktur indonesia tercatat mengalami kontraksi selama dua bulan berturut-turut.
S&P juga mencatat, permintaan baru mengalami penurunan tajam dan menjadi yang terburuk sejak Agustus 2021. Kondisi pasar yang melemah dan penurunan permintaan global, terutama dari Amerika Serikat terus menekan pesanan ekspor Indonesia. Sementara itu, Badan Pusat Statistik mencatat surplus neraca perdagangan di April 2025 sebesar USD160 juta. Di mana capaian surplus tersebut menjadi yang terendah dalam 60 bulan terakhir, atau sejak Mei 2020 lalu.
Untuk membahas hal itu, kami mengundang narasumber:
1. Fithra Faisal, Tenaga Ahli Kantor Komunikasi Presiden
2. Ajib Hamdani, Ketua Komite Tetap Bidang Fiskal Kadin Indonesia
