IDX CHANNEL - Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani terus mewaspadai risiko pembengkakan beban bunga utang seiring dengan meningkatnya risiko depresiasi nilai tukar rupiah pada tahun depan. Terlebih, pembayaran bunga utang pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 masih cukup tinggi, yakni mencapai Rp441,4 triliun.
Di sisi lain, beban fiskal dalam menanggung bunga utang pun makin berat, karena mulai tahun depan, sudah tidak lagi diberlakukan skema burden sharing antara pemerintah dan Bank Indonesia (BI) seperti yang dijalankan dalam 3 tahun terakhir.
Sri Mulyani menambahkan, ada dua risiko yang akan memengaruhi strategi pembiayaan pada tahun depan, yakni cost of fund (CoF) serta depresiasi nilai tukar atau exchange rate risk.