IDXChannel - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral berencana untuk memberikan porsi hingga 60% pembangunan pembangkit listrik di Tanah Air di masa mendatang kepada pengembang listrik swasta atau Independent Power Producer (IPP). Kebijakan ini tertuang dalam Rencana Usaha Penyediaaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN Tahun 2025 hingga 2034, di mana penambahan pembangkit listrik ditargetkan mencapai 71 Gigawatt dengan 70% kapasitas merupakan energi baru terbarukan atau EBT.
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, mengatakan, strategi ini sejalan dengan RUPTL 2024-2034 dengan target penambahan kapasitas listrik sebesar 71 Gigawatt. Sehingga nantinya, mayoritas pembangunan akan diberikan kepada swasta atau IPP. Jadi, selain mempercepat pelaksanaan proyek EBT, juga dapat meringankan beban PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN, dari sisi arus kas dan investasi strategis di masa mendatang. Sementara itu, PLN telah memperkirakan, bahwa investasi yang dibutuhkan untuk meningkatkan kapasitas listrik terpasang sebesar 71 Gigawatt hingga 2034 mencapai Rp2.400 triliun.