Ayahnya bernama Johannes Hendrik Tambayong dan ibunya bernama Juliana Caterina Panda. Nama Remy Sylado merupakan nama pena yang membuat dirinya disukai banyak kalangan seperti seniman, budayawan, hingga sesama sastrawan.
Pria keturunan Minahasa ini memiliki bakat dalam menulis kaligrafi Arab semenjak duduk di sekolah dasar. Ia juga menyukai seni peran sejak kecil. Maka tak heran jika Sylado pandai dalam mendalami peran.
Remy Sylado pernah berkuliah di Akademi Teater Nasional Indonesia (ATNI), Solo. Tak selang begitu lama Ia pun melanjutkan pendidikan di Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI), Solo, Jawa Tengah.
Pada 1963-1965 pertama kalinya setelah menyelesaikan masa studi, Remy pun memutuskan untuk bekerja sebagai wartawan di harian Sinar Harapan.
Seiring berjalannya waktu, pada 1965-1966 Ia diberi amanah untuk menjabat sebagai Redaktur Pelaksana Tempo, lalu Redaktur Majalah Aktuil, Redaktur Majalah Fokus dan Redaktur Majalah Vista.