Ratih Ika Wijayanti
IDXChannel – Cerita inspiratif Hermina Sulaiman yang merupakan sosok di balik Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Hermina menarik untuk dikulik.
Hermina Sulaiman mendirikan RSIA Hermina pada 1970 silam. Rumah sakit ini kini telah berkembang pesat menjadi salah satu rumah sakit swasta yang khusus melayani kesehatan ibu dan anak.
Lantas, bagaimana cerita inspiratif Hermina Sulaiman dalam mendirikan salah satu rumah sakit swasta terbesar di Indonesia ini? IDXChannel merangkum kisahnya sebagai berikut.
Cerita Inspiratif Hermina Sulaiman
Dilansir dari laman resmi Hermina Hospitals, Hermina Sulaiman mendirikan Rumah Bersalin Djatinegara pada 1970. Hermina Sulaiman dan Dr. Budiono Wibowo yang merupakan dokter spesialis kebidanan dan kandungan mengembangkan fasilitas pelayanan di rumah bersalin ini. Dari yang semula hanya 7 tempat tidur, rumah bersalin ini pun berhasil menyiapkan 13 tempat tidur.
Rumah bersalin ini kemudian berubah nama menjadi Rumah Bersalin Hermina. Hermina Sulaiman mendirikan rumah bersalin ini khusus untuk melayani kesehatan ibu dan anak.
Selanjutnya pada 1983, dibentuklah Yayasan Hermina untuk mengembangkan rumah bersalin ini menjadi lebih besar. Yayasan ini pun mengajukan izin untuk mendirikan rumah sakit.
Dengan izin tersebut, Rumah Sakit Bersalin Hermina pun secara resmi berdiri pada 25 April 1985. Rumah Bersalin Hermina pertama ini berlokasi di Jalan Jatinegara Barat No. 126 Jakarta Timur.
Perluasan lahan dan bangunan Rumah Sakit Bersalin Hermina ini pun terus dilakukan sejak 1991 hingga akhirnya rumah sakit bersalin ini berkembang menjadi Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Hermina Djatinegara.
Dalam perkembangannya, Hermina Sulaiman pun mengubah status yayasan nirlaba menjadi korporasi pada 1999 dengan nama PT Medikaloka Hermina (MH). Medikaloka Hermina kemudian berhasil membuka rumah sakit pertama yang ada di luar jawa yakni di Palembang pada 2011.
Hingga saat ini, Rumah Sakit Hermina telah memiliki 45 rumah sakit dengan kategori RSU yang tersebar di 31 kota di Indonesia. Sebanyak 8 RSU telah berstatus Tipe B dan 37 lainnya termasuk dalam Tipe C dengan total tempat tidur sebanyak 6.200 tempat tidur.
