IDXChannel—Cerita inspiratif tentang persahabatan tak kalah mengharukan seperti kisah-kisah lainnya. Banyak orang yang menyimpan kenangan-kenangan indah bersama sahabat-sahabatnya yang sigap hadir kala musibah melanda.
Sahabat adalah teman dekat yang paling terpercaya bagi seseorang. Para sahabat ini tidak mesti tinggal dalam satu kota yang sama, namun komunikasi dan hubungan tetap terjalin dengan baik meskipun jarak membantang.
Seringkali, para sahabatlah yang tetap bersedia menemani dan mendengarkan di saat orang lain pergi dan tak menanggapi keluhan seseorang dengan serius. Banyak cerita persahabatan yang berkesan di penjuru dunia.
Seperti apa cerita inspiratif tentang persahabatan kali ini? Dihimpun dari berbagai sumber, simak cerita-ceritanya berikut ini.
Cerita Inspiratif tentang Persahabatan: Tak Lekang oleh Waktu
Menemukan Fukue, Jepang
Cerita pertama datang dari seorang musisi bernama Jessica Stuart yang mencari sahabat masa kecilnya di Jepang. Stuart pernah tinggal di Jepang selama setahun. Saat tinggal di Jepang, Stuart adalah satu-satunya bule di desa dan sekolahnya.
Banyak anak penasaran pada dirinya, tak jarang ia menerima sentuhan-sentuhan penasaran pada rambut pirang dan kulitnya. Namun hanya satu anak yang bersedia mendekat dan berteman dengannya, yakni Fukue.
Stuart dan Fukue menjadi sahabat dalam waktu singkat. Dalam video pencarian Fukue yang ditayangkan oleh CBC Docs di Youtube, Stuart bercerita bahwa ia telah menganggap Fukue sebagai keluarga adopsinya selama di Jepang, ia sering melawan para perundung untuk melindungi Fukue.
Persahabatan Stuart dan Fukue terjalin erat selama setahun itu. Fukue kerap datang bermain ke rumahnya. Namun kebersamaan mereka terpaksa terhenti sebab Stuart harus kembali ke Vancouver, Kanada, bersama keluarganya.
Karena terpisah jarak yang begitu jauh, keduanya memutuskan untuk saling berkirim surat. Keduanya sempat menjadi sahabat pena selama beberapa saat sebelum akhirnya Fukue berhenti membalas surat Stuart.
“Fukue berhenti menjawab surat saya. Saya bertanya-tanya, apa yang membuatnya tidak bisa membalas surat saya?” tuturnya.
Saat Stuart dewasa, ia memutuskan untuk pergi ke Jepang untuk mencari Fukue. Bayangan tentang Fukue kerap menghantuinya sepanjang ia tumbuh dewasa, membuatnya rindu pada sahabat masa kecilnya.
Namun perjalanannya untuk menemukan Fukue rupanya tak mudah. Ia berusaha mencari informasi tentang Fukue di media sosial, namun nama Fukue sama sekali tak muncul dalam pencarian mana pun.
“Saya khawatir sesuatu terjadi padanya,” lanjut Stuart.
Ia mendatangi SDnya dulu untuk bertanya tentang alamat Fukue, namun pihak sekolah tak bisa memberikan data siswa tanpa izin. Ia mencari data hingga ke kantor pemerintah, namun hasilnya nihil.
Kisah pencariannya ini terdengar oleh media lokal, dan mereka memutuskan untuk menyiarkan liputan tentang pencarian Stuart akan sahabat masa kecilnya. Tayangan itu disiarkan ke seluruh kota.
Berkat tayangan televisi itulah, Stuart menerima informasi penting tentang keberadaan Fukue. Awak media menghubunginya bahwa ia menerima telepon dari orang yang mengaku mengenal saudara Fukue.
Stuart akhirnya berhasil menemukan Fukue. Pertemuan penuh haru dan isak tangis. Fukue tak mengira bahwa Jessica masih mengingatnya hingga saat ini. Wanita Jepang itu mengaku bahwa ia berhenti menyurati Stuart karena perundungan yang ia alami berlanjut setelah Jessica pergi.
Fukue bahkan tak lagi pergi ke sekolah karena perundungan itu tak kunjung berhenti dan membuatnya tak ingin berhubungan dengan siapa pun. Usai pertemuan yang mengharukan itu, Stuart dan Fukue berjanji untuk tetap menjaga komunikasi.