sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Cerita Luka Modric, Korban Perang hingga Jadi Pemain Legendaris Real Madrid

Inspirator editor Shifa Nurhaliza Putri
26/02/2023 09:54 WIB
Cerita inspiratif Luka Modric, dari korban perang hingga jadi pemain legendaris Real Madrid memang sangat menarik untuk dibahas.
Cerita Luka Modric, Korban Perang hingga Jadi Pemain Legendaris Real Madrid. (Foto: Cerita Luka Modric)
Cerita Luka Modric, Korban Perang hingga Jadi Pemain Legendaris Real Madrid. (Foto: Cerita Luka Modric)

IDXChannel - Cerita inspiratif Luka Modric, dari korban perang hingga jadi pemain legendaris Real Madrid memang sangat menarik untuk dibahas. Sebelum menjadi pemain sepak bola yang sukses, Luka Modric harus melewati kenyataan hidup yang keras.

Mengutip SportStar, masa kecil gelandang Real Madrid itu sulit, terutama ketika kakeknya terbunuh dalam Perang Kemerdekaan Kroasia. Luka Modric lahir pada tanggal 9 September 1985. Ia merupakan anak pertama dari Stipe Modric dan Radojka Dopud. Modric menjalani hidup tidak seperti anak-anak lain seusianya. 

Sebagai seorang anak, dia dan keluarganya tinggal di desa Modrici. Letaknya di lereng selatan Gunung Velebit, sebelah utara kota Zadar, Kroasia. Suasana perang dan teror yang mencekam sudah menjadi santapan sehari-hari bagi Luka Modric dan keluarganya.

Pada 8 Desember 1991, perang pecah di desanya. Tentara Serbia tiba untuk melakukan pengeboman. Dalam kejadian ini, kakek Modric, seorang penggembala, tewas mendadak setelah ditembak tentara Serbia. Luka Modric dan keluarganya tinggal di camp pengungsian tanpa listrik dan air. Di usianya yang masih sangat muda, ia harus meninggalkan ayahnya untuk bergabung dengan tentara Kroasia, meninggalkan Modric bersama ibu dan adiknya. 

Bagi Luka Modric, kejadian ini akan selalu dikenang bahkan mungkin menjadi trauma. Situasi itu memilukan bagi dirinya yang masih muda. Untuk menghilangkan rasa sakitnya, Luka Modric bermain sepak bola di tempat parkir pengungsi. Untungnya, ia juga mengenyam pendidikan di kamp pengungsian. Lukita bermain bola hampir setiap hari bahkan tidur dengan bola. 

El Pajaro menunjukkan bakatnya di turnamen escape. Dia bertemu Tomislav Basic, pelatih kepala akademi. Namun, tubuh Luka Modric yang kurus, kecil, dan kikuk membuatnya sulit untuk bergabung dengan tim profesional. Karena itu, sering ditolak.

Hebatnya, Tomislav Basic yang sudah menganggap Luka Modric sebagai anak angkatnya tidak menyerah. Ia terus melatih bakat Modric hingga berusia 16 tahun. Beruntung, Modric berhasil lolos ke skuat junior raksasa Kroasia Dinamo Zagreb.  

Momen pertama itulah yang menjadi dasar kejayaan karir Luka Modric. Belakangan, seiring berjalannya waktu, ia menjadi gelandang reguler Real Madrid. Dia bahkan memenangkan beberapa single. Termasuk peraih Ballon d'Or pada musim 2017-2018.

Teranyar, ia masih menikmati kepercayaan timnas Kroasia bahkan mengantarkan Vatreni ke semifinal Piala Dunia 2022 di Qatar. Bahkan mungkin untuk menang. Luka Modric telah memainkan 160 pertandingan sejauh ini dan mencetak 23 gol. Total, ia mengukir 26 trophy dan 10 penghargaan pribadi. (SNP)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement