Namun, setelah beberapa bulan, Schieble berubah pikiran dan berjanji akan menyekolahkan Steve hingga perguruan tinggi.
Namun, perjuangan Steve Jobs baru saja dimulai. Ia kuliah di universitas yang biayanya hampir setara dengan Universitas Stanford. Tabungan orangtuanya, yang hanya bekerja sebagai pegawai rendahan, terkuras habis untuk membiayai pendidikannya.
Putus Kuliah
Steve Jobs merasa bingung dan tertekan karena tidak kunjung mendapatkan hasil yang baik dalam enam bulan pertama kuliahnya. Ia merasa bahwa berhenti kuliah adalah keputusan yang baik demi orang tuanya. Karenanya, ia memutuskan untuk berhenti kuliah.
Setelah keluar dari kuliah, Steve Jobs mulai mengambil kelas yang menarik hatinya, yaitu kelas kaligrafi. Ia tidak memiliki kamar kos, jadi ia sering tidur di kamar teman-temannya.
Saat itu, ia belum bisa melihat nilai dari kuliah kaligrafi, namun sepuluh tahun kemudian, semuanya berubah.