IDXChannel - Salah satu pendiri jaringan bioskop terbesar di Indonesia, Cinama XXI Benny Suherman berada di peringkat ke-24 orang terkaya Indonesia usai PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (CNMA) melakukan listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (2/8/2023) lalu.
Data Real Time Billionaires Forbes, memperkirakan kekayaan bersih Benny tercatat sebesar USD1,1 miliar atau setara Rp16,7 triliun.
Mengutip Forbes, Benny dianggap sebagai salah satu perintis bisnis distribusi film di Indonesia. Dia bersama Harris Lasmana dan mendiang sepupu Presiden Suharto, Sudwikatmono, ikut mendirikan Cinema XXI pada 1988. Saat itu, Cinema XXI bernama Subentra Nusantara.
Perusahaan tersebut nyaris memonopoli hak distribusi film-film Hollywood selama bertahun-tahun. Namun kemudian, Sudwikatmono menjual sahamnya ke Benny dan Harris pada akhir 1990-an setelah krisis keuangan Asia dan lengsernya Soeharto.
Benny yang merupakan pemegang saham mayoritas CMNA ini telah mengundurkan diri sebagai ketua Cinema XXI pada April 2023 lalu. Dia menyerahkan perusahaannya dikelola oleh anak dan menantunya.
Mengutip laman BEI, putranya Suryo Suherman menjadi komisaris utama CNMA. Sementara putranya lainnya, Arif Suherman menjadi direktur dan menantunya, Hans Gunadi menjabat direktur utama perusahaan.
Putranya yang lain, Arif Suherman menjadi direktur, sedangkan mitra bisnisnya Harris Lesmana berada di jajaran komisaris perusahaan. Sementara menantunya, Hans Gunadi menjabat direktur utama CNMA.
CNMA memiliki 10 anak perusahaan, delapan di antaranya bergerak di bidang industri bioskop serta penyediaan makanan dan minuman. Sedangkan satu perusahaan di bidang penyediaan platform tiket online, sisanya di penyewaan tanah.
Cinema XXI, yang memiliki nyaris 60% bioskop di Indonesia, memiliki 225 bioskop dengan 1.216 layar saat ini. CNMA berencana menginvestasikan USD40 juta untuk menambah 80 layar lagi tahun ini.
Jumlah bioskop yang dimiliki CNMA lebih dari empat gabungan saingannya. Pesaingnya termasuk jaringan bioskop Cinemaxx, yang didirikan oleh Brian Riady, cucu miliarder Mochtar Riady.
Cinemaxx berganti nama menjadi Cinépolis Indonesia setelah jaringan bioskop Meksiko Cinépolis mengakuisisi 40% saham senilai USD110 juta pada 2019 lalu.
(RNA)