Hal tersebut membuat keuangannya menipis, istrinya pun meninggalkan Chris Gardner dengan putra mereka yang masih kecil.
Ia membawa putranya untuk tinggal di sebuah motel, karena dirasa biaya sewanya lebih murah. Sambil menjual alat elektronik, ia terus mendekati banyak bos perusahaan pialang saham.
Hingga suatu saat salah satu bos perusahaan pialang saham tertarik dengan kemampuan dirinya dalam menyusun rubik dengan cepat. Namun dirinya harus melewati masa percobaan bekerja selama 6 bulan tanpa dibayar gaji.
Karena tidak ada pemasukan keuangan, Chis sampai tidak punya uang sama sekali. Sehingga dirinya tidak bisa membayar sewa, dan harus pergi dari motel tersebut.
Karena tidak ada tempat tinggal, mereka tinggal di toilet stasiun kereta dengan tidur beralaskan tisu. Chris dan putranya pun mengantri untuk mendapat makanan di rumah singgah.