Usaha-usahanya sebelum Es Teh Indonesia, beberapa kali viral selama 1-2 tahun, namun tidak berkelanjutan. Barulah saat dia mendirikan Es Teh Indonesia, dia mendiskusikan dengan founder lain untuk membuat brand yang sederhana dengan produk basic.
Haidar memanfaatkan data penjualan di bisnis-bisnis kulinernya yang terdahulu. Rupanya, dari semua bisnisnya itu, minuman yang paling sering dipesan konsumen adalah es teh, tak peduli apa pun jenis makanan yang dipesan.
“Kegagalan bisnis sebelumnya itu rata-rata demand pasar yang tidak cukup. Nah, es teh kan demand-nya sudah ada. Namanya juga ‘es teh’, sudah dikenal banyak orang. Saya dalami lagi, ternyata beverage yang sering dikonsumsi adalah es teh,” tambahnya.
Saat itu, belum banyak pengusaha yang menonjolkan es teh, tidak banyak juga yang menjadikan es teh sebagai produk utamanya. Akhirnya, Haidar meluncurkan brand Es teh Indonesia, awalnya hanya varian es teh sederhana.
Pembukaan di pameran hasilnya baik, namun pembukaan di mal belum berhasil karena varian produknya belum banyak. Barulah pada pembukaan cabang ketiga, Haidar menambahkan line-up produk yang cocok dengan pasar.