Kurnia Nadya
IDXChannel—Agus Pramono atau dikenal sebagai Mas Mono berbagi kisah saat dirinya merintis usaha ayam bakar Mas Mono. Tentu untuk warga Jakarta sudah tidak asing lagi dnegan nama tersebut.
Dibalik kesuksesan Ayam Bakar Mas Mono, terdapat Agus yang memiliki perjalanan lika-liku sebelum menjadi pengusaha sukses. Hanya bermodal ijazah SMA, Agus Pramono merantau dari Madiun ke Jakarta pada tahun 1994.
Dia mengadu nasib ke Jakarta dan bekerja sebagai office boy di sebuah perusahaan swasta. Berbekal keinginannya yang kuat menjadi seorang pengusaha, pada awal 2001 ia keluar dari pekerjaannya lalu beralih menjadi wirausaha mandiri yaitu menjual gorengan.
Dengan modal Rp500.000 dari pendapatan yang ia peroleh dari menjual gorengan, Mas Mono memulai berjualan ayam bakar. Inilah awal mula kesuksesan Mas Mono, berawal dari lima ekor ayam perhari penjualannya terus bertambah hingga 10 ekor dan sampai 80 ekor perhari.
Dirinya mengaku saat bisnis ayamnya sedang naik, ia harus dihadapkan dengan masalah penggusuran tempat. Dia mencari jalan bagaimana mencari tempat strategis untuk jualannya.
Mas Mono beberapa kali mengajak bekas pelanggannya di tempat dulu untuk mampir ke lokasi barunya. Meski menghadapi banyak tantangan, tetapi Mas Mono pantang mundur. Dengan hanya bermodal Rp500.000, Mas Mono dapat membuktikan kesuksesannya.
Setelah hampir 10 tahun berlalu, akhirnya sukses pun menghampiri. Dari satu cabang yang didirikannya kini sudah menjadi 20 cabang yang tersebar di wilayah Jabodetabek. Diakuinya, satu hari di setiap cabangnya bisa menghabiskan sekitar 150-200 ekor ayam.
Bahkan hingga sekarang, Mas Mono kini berhasil mengantongi uang minimal ratusan juta rupiah untuk tiap bulannya. (NKK)
Penulis: Noviyanti Rahmadani
