IDXChannel—Gerai Esteh Indonesia makin marak terlihat di mana-mana, ramai pula diperbincangkan di media sosial. Dalam kurun waktu lima tahun sejak berdiri pada 2018, Esteh Indonesia menyabet pangsa cukup besar di segmen franchise minuman cepat saji.
Boleh dibilang Esteh Indonesia mampu mempertahankan pangsanya sejak pertama kali berdiri. Padahal dalam periode yang sama, bermunculan brand minuman berkonsep grab and go (cepat saji) berharga murah di Indonesia.
Brand minuman grab and go sebenarnya sudah cukup lama muncul di Indonesia, namun dulu jenis minuman yang ditawarkan adalah bobba drink, salah satu pemain pertamanya adalah Hophop. Brand ini hanya membuka gerai di pusat perbelanjaan dan keramaian, tanpa menyediakan kursi.
Selama beberapa tahun, segmen minuman cepat saji diisi oleh brand bobba drink. Hingga kemudian muncul coffee shop dengan konsep serupa, minuman kopi yang dibuat dengan biji yang biasanya hanya dapat dibeli di kedai-kedai kopi, akhirnya bisa dinikmati dengan harga miring.
Tren minuman cepat saji terus bergeser, dari bobba drink ke kopi, kembali ke bobba drink lagi, dan akhirnya bergeser ke jenis-jenis minuman nonkopi. Esteh Indonesia menawarkan produk nonkopi, menyajikan ragam jenis es teh, dan minuman berbahan dasar susu.
Beberapa menu yang disajikan Esteh Indonesia adalah Es Teh Nusantara, Cokolateh, Chizu Red Velvet, Taro, Es Milo, Thai Tea, dan lain-lain. Tersedia topping tambahan berupa cincau, egg pudding, cheese cream, dan sea salt cream.
Tersedia dua ukuran cup, besar dan kecil. Harga minuman cup kecil dipatok mulai dari Rp6.000 hingga Rp6.500 per cup. Sedangkan minuman cup besar dipatok mulai dari Rp11.500 hingga Rp24.000 per cup. Harga topping tambahan dipatok Rp3.500 per porsi.
Letak keunggulan Esteh Indonesia, selain pada harganya yang sangat terjangkau, berada pada rasa es teh susu yang khas dan berbeda dengan brand-brand lain yang menyajikan jenis minuman yang sama.
Hingga saat ini, Esteh Indonesia telah membuka 945 gerai, 60% atau 643 gerai berada di Pulau Jawa, dan sisanya di luar Jawa.
Lantas, siapakah sosok di balik brand Esteh Indonesia?
Sosok di Balik Esteh Indonesia
Esteh Indonesia berdiri dengan nama PT Esteh Indonesia Makmur, dan didirikan oleh Haidar Wurjanto pada 2018. Ia mendirikan brand ini dengan modal yang sangat minim, yakni hanya Rp5 juta, itu pun dipinjamnya dari orang tuanya.
Haidar tidak sendirian saat mendirikan Esteh Indonesia, ada tiga rekannya yang lain yang turut berkontribusi membantunya, yakni Edwin, Dhiya, dan Aussie.
Haidar dan rekan-rekannya pertama kali mengenalkan produk Esteh Indonesia pada sebuah acara di Kemang, Jakarta Selatan. Ia berhasil mencatatkan penjualan dengan keuntungan sebesar Rp12 juta dalam acara itu.
Setelah kesuksesan itu, Haidar tertarik untuk mencoba peluang lain dan memutuskan untuk berjualan di acara-acara lain.
Pilihan Haidar untuk menyajikan minuman berbahan dasar teh rupanya cocok dengan selera pasar. Dilansir dari linkumkm.id (21/12), Haidar melakukan riset untuk memperkuat pilihannya ini. Es teh merupakan jenis minuman yang paling sering dipesan konsumen saat makan di restoran dan kafe.
Belum lagi harganya yang murah dapat menjangkau segmen konsumen yang begitu besar dan cocok dengan daya beli konsumen dalam segmen tersebut.
Haidar sendiri adalah seorang alumnus Institut Pertanian Bogor. Ia terlahir pada 12 Januari 1990. Dari laman LinkedIn Haidar, diketahui bahwa lelaki berusia 32 tahun ini bersekolah dasar di Burnside Primary School, New Zealand.
Ia menempuh pendidikan SMP di Cobhan Intermediate, New Zealand, dan melanjutkan studinya ke jenjang SMA di Bogor, tepatnya di SMAN 1 Bogor. Di IPB, ia mengambil studi manajemen.
Sebelum mendirikan Esteh Indonesia, Haidar beberapa kali menjajal bisnis food and beverage. Ia pernah berjualan nasi goreng dan susu segar berbagai rasa.
Dilansir dari spb.ipb.ac.id (20/12), saat ini Haidar tak hanya mengelola Esteh Indonesia, ia mendirikan PT Simha Group yang menaungi beberapa brand food and beverage, yakni Fresh Momo Milk, Mozza Bistro, Foresthree, Cakekinian, dan Shakemate.
Esteh Indonesia kini dipimpin oleh Nagita Slavina usai artis tersebut membeli mayoritas kepemilikan saham brand Esteh Indonesia.
Cara Pemasaran Mengikuti Zaman
Setelah Esteh Indonesia mulai masuk ke pasar, Haidar melancarkan beragam cara pemasaran untuk memperluas brand awareness ke segmen konsumennya. Metode yang paling terbukti efektif adalah media sosial.
Haidar menggunakan Tiktok. Ia membuat video singkat yang berhasil viral dan ditonton jutaan kali. Pemasaran lewat media sosial rupanya turut membantu memperkenalkan Esteh Indonesia ke khalayak lebih luas.
Belum lagi pemasaran organik dari testimoni-testimoni dan obrolan netizen di media sosial, terutama di akun-akun base foodies yang memiliki banyak pengikut dan jangkauan luas.
Dengan kesuksesan demikian besar, Esteh Indonesia kini memiliki daya saing untuk membuka peluang franchise. Dihimpun dari beragam sumber, harga franchise yang dipatok Esteh Indonesia adalah Rp120 juta hingga Rp130 juta untuk masa franchise empat tahun.
Biaya itu diluar kebutuhan outlet yang harus dipenuhi sendiri oleh pemegang lisensi franchise. Sedangkan rata-rata hasil penjualan dalam satu bulan diperkirakan mencapai Rp100 juta lebih, dengan keuntungan bersih sekitar 20%.
Demikianlah kisah pendiri dan pendirian Esteh Indonesia, salah satu franchise beverage yang paling laris sepanjang 2022. (NKK)