Mulanya Wishka sempat ragu untuk memilih jurusan kedokteran, karena passing grade yang sangat tinggi dan persaingan yang super ketat. Namun sang ibu meyakinkannya bahwa kelak ilmunya akan bermanfaat, terutama untuk sang adik yang mesti berobat jangka panjang karena sakit saraf perut.
Penyakit sang inilah yang menjadi salah satu alasan Whiska untuk memantapkan pilihannya melanjutkan pendidikan tingkat tinggi sebagai mahasiswa kedokteran di UGM. Gayung bersambut, Whiska berhasil lulus jalur SBMPTN, yang notabene sangat sulit untuk ditembus.
Kisah ini pernah diangkat oleh laman resmi Universitas Gadjah Mada, itulah kisah sukses anak pemulung yang berhasil menjadi mahasiswa kedokteran melalui jalur SBMPTN.
(Nadya Kurnia)