Dea akhirnya menggandeng banyak perajin difabel untuk bekerja bersamanya. Dari 100 lebih karyawannya, setidaknya 50 orang di antaranya adalah penyandang disabilitas. Hampir separuh dari total karyawannya.
Saat ini, Batik Kultur masih bertahan, dengan ribuan baju batik diproduksi tiap bulannya. Dengan volume produksi yang tinggi, tentu Batik Kultur mampu menghasilkan omzet yang cukup besar selama sebulan.
Itulah kisah sukses pengusaha fashion di Indonesia, Dea Valencia, yang turut menggandeng perajin difabel untuk berkarya. (NKK)