Masa Perkuliahan Sudhamek AWS
Saat menginjak bangku perguruan tinggi, Sudhamek mulai untuk belajar membuka diri dan memperbaiki komunikasinya dengan orang di sekitar. Saat itu, Ia mengambil jurusan Hukum dan Ekonomi, di mana Sudhamek harus memiliki kemampuan untuk berbicara yang meyakinkan.
Setelah menyelesaikan pendidikannya pada 1982, Sudhamek lalu bekerja di pabrik rokok PT Gudang Garam yang sempat disesali oleh ayahnya. Sang ayah menginginkan Sudhamek menjadi seorang yang sukses tanpa bekerja di bawah orang lain.
Menjadi Direktur Perusahaan
Kisah sukses Sudhamek AWS tidak berhenti sampai disitu. Setelah berjalan delapan tahun, Sudhamek dihubungi oleh salah satu kakaknya yang menawarkan untuk masuk ke bisnis keluarga. Saat itu, perusahaan keluarganya telah berganti nama menjadi PT Tudung Putra Jaya yang bergerak di sektor makanan ringan dengan produk unggulannya, yaitu kacang kulit.
Pada 1994, perusahaan tersebut mendirikan PT Garuda Putra Putri Jaya yang berlokasi di Pati. Saat itu, Sudhamek diangkat dan dipercaya untuk menduduki jabatan sebagai Direktur Utama. Ia mengaku bahwa gajinya menurun, karena Ia tadinya bekerja di perusahaan yang besar dan berpindah ke perusahaan yang lebih kecil.
Saat berada di bawah kepemimpinan Sudhamek, perusahaan tersebut mulai merambah ke bisnis biskuit dengan mendirikan pabrik baru di Gresik, pada 1997. Kesuksesan perlahan-lahan mendatangi Sudhamek yang membawa perusahaan tersebut untuk memproduksi lebih banyak jenis makanan ringan dan juga minuman.
Beberapa contoh produk yang sudah dibuat antara lain Okky Jelly, Chocolatos, Mountea, Prochiz, hingga Gery. Ia lalu mencopot jabatannya sebagai Direktur Utama dan menjabat sebagai Komisaris Utama Garuda Food Group dan Tudung Group hingga saat ini.
Kesuksesannya terlihat ketika perusahaannya tersebut mendapatkan perolehan laba sebesar Rp424,82 miliar pada 2018.
Selain menjadi seorang pengusaha sukses, Sudhamek AWS menjabat sebagai anggota dari Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan anggota Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional yang diketuai oleh Megawati Soekarno Putri.
Itulah sepenggal kisah sukses Sudhamek AWS yang alami bullying saat usia mudanya dan menjadi sukses seperti sekarang ini.