Namun bisnis pizza yang suram ini menemui titik terangnya ketika Monaghan memusatkan fokus bisnisnya pada jasa pengantaran yang saat itu belum begitu terjamah. Dia juga menghapus sandwhiches dari menu.
Domino’s Pizza menciptakan boks pizza insulasi yang saat itu tergolong inovatif, sebab boks buatan Domino’s dapat ditumpuk tanpa menghancurkan isinya, sekaligus menjaga pizza tetap hangat sampai tujuan.
Dengan boks inovatif ini, Domino’s Pizza dapat mengantar banyak pesanan sekali jalan. Model bisnis ini ia terapkan di cabang-cabang lain dengan sistem franchise yang ketat, dan Monaghan memilih kota-kota dengan universitas besar sebagai target pasarnya.
Berkat strategi ini, pada pertengahan 1980-an, setidaknya ada tiga cabang franchise Domino’s Pizza dibuka setiap hari. Perusahaan ini membuka cabang internasionalnya pertama kali di Winnipeg, Kanada, pada 1983.
Pada 1989, Domino’s Pizza berhasil membuka 5.000 toko di penjuru dunia. Pada periode ini pula, Domino’s memperkenalkan produk barunya, yakni handmade pan pizza. Perusahaan ini akhirnya masuk ke New York Stock Exchange (NYSE) pada 2004.