Nadya Kurnia
Ia belajar berbisnis ini secara otodidak, selain bisnis katering masakan Indonesia haji dan umrah, ia juga berbisnis camilan khas Nusantara, seperti kacang telur, kuping gajah dan lain sebagainya.
Cemilan yang ia jual ada di semua toko Indonesia di Arab Saudi. Ia memulai bisnis cemilannya ini sejak pandemi Covid-19, karena saat itu pemerintah menghentikan sementara kegiatan haji dan umrah selama pandemi. Bisnisnya ini pun berlanjut hingga kini karena banyak permintaan yang masuk.
Sampai saat ini bisnisnya terus berkembang dengan menyuplai makanan ke sejumlah hotel saat musim haji dan umrah, pesanan bisa mencapai ribuan setiap hari. Ia punya puluhan koki dan karyawan dan semuanya orang Indonesia. Ia bahkan harus menyewa sebuah apartemen untuk para karyawan tinggal sekaligus produksi.
Meskipun hanya lulusan SD, Risma bisa membuktikan dirinya mampu untuk sukses. Selain bisnis katering dan cemilan, ia juga kerap menerima pesanan secara online untuk kurma hingga abaya dari WNI.
Risma berpesan jika ingin mendirikan sebuah bisnis di luar negeri harus percaya diri, bekerja keras dan jangan patah semangat apalagi putus asa. Selalu berhati-hati dan jangan sampai salah pergaulan. (NKK)
Penulis: Mila Pertiwi
