Pada mulanya, pemuda 30 tahun ini membuat komik strip untuk dagelan. Berbeda dengan cerita komik pada umumnya, Tahilalats justru hadir dengan alur cerita yang anti-mainstream karena mengangkat kisah yang menggambarkan kehidupan sehari-hari dengan penggambaran yang juga kerap tak terpikirkan oleh kebanyakan orang.
Popularitas Tahilalats sebagai komik strip yang unik pun melejit. Tak hanya di Indonesia, Tahilalats bahkan dikenal hingga ke luar negeri. Sampai saat ini, Tahilalats memiliki dua akun Instagram versi global dalam Bahasa Inggris (@tahilalats.en) dan versi Mandarin (@tahilalats.cn) di luar akun asli versi Indonesianya yakni @tahilalats.
Dalam sebuah wawancara, Nurfadli Mursyid bercerita bahwa ide-ide sederhana Tahilalats berawal dari kelasnya. Ia kerap menggambar kemudian ditunjukkan kepada teman-temannya dan mereka tertawa. Dari sana ia kemudian menekuni kegiatan ini. Ia memilih komik strip karena dinilai lebih simpel. Satu cerita bisa langsung selesai dan tidak berseri sehingga lebih mudah.
Nurfadli sendiri merupakan seorang lulusan teknik sipil. Semasa kuliah, ia juga sempat bekerja di media sebagai ilustrator. Selepas lulus kuliah, ia dipanggil ke Dagelan dan bekerja di sana.
Nurfadli juga mengaku kemampuannya dalam menggambar memang dipelajarinya secara otodidak. Ia kerap suka menggambar sedari kecil hingga akhirnya ia menjadikan hobinya sebagai peluang.