Sandal jenis inilah yang diperkenalkan ke Indonesia oleh tentara Jepang selama Perang Dunia II, yakni pada 1940-an.
Dilansir dari okezone.com (02/01), Zori biasa digunakan bersamaan dengan pakaian tradisional Jepang, Kimono. Banyak konsumennya yang menyadari bahan yang digunakan dalam pembuatan Zori terasa sangat licin dan kaku. Hal ini membuat sebagian masyarakat Jepang merasa tidak nyaman.
Dengan demikian, mulai muncul industri-industri karet dan ditemukan jenis karet yang memang sempurna untuk digunakan dalam pembuatan sandal. Karena sandal karet lebih lentur, tahan lama, dan tidak licin.
Pendirian Usaha
Dilansir dari swallowfootwear.com (02/01) pada 1973 Agut Djaja dan tiga putranya Akila Anggono, Eliah Anggono dan Alexander Effendy mendirikan UD Garuda Mas Perkasa di Tanjung Mulia Medan, Sumatera Utara. Saat itu mereka mulai memproduksi sandal dengan merek ‘Swan’ dan ‘Maruzen’.
Sampai pada 1976, mereka baru memproduksi sandal dengan merek ‘Swallow’. Merek swallow ini berasal dari salah satu jenis burung walet.