IDXChannel - Saat pandemi melanda dunia tepatnya dua tahun silam, semua aktivitas beralih ke sistem daring. Tak terkecuali pemakaian sistem digital elektronik pada kebutuhan tanda tangan (e-sign) untuk keperluan surat menyurat.
Kondisi ini menjadi berkah bagi Taichiro Motoe, pendiri Bengo4. Dilansir dari laman Forbes, Senin (5/10/2020), perusahaan raksasa seperti Toyota dan Nomura tercatat mendaftar untuk layanan tanda tangan elektronik dari Bengo4.com Inc.
Alhasil, saham perusahaan melonjak hingga 100 persen pada tahun ini. Lonjakan harga saham membuat Taichiro Motoe, menjadi miliarder di tengah pandemi.
Melansir dari economy.okezone, Motoe mengatakan, para investor optimis dengan layanan tanda tangan elektronik Bengo4, yang disebut CloudSign, di era Covid-19. Karena semakin banyak orang yang bekerja dari jarak jauh sehingga membuat perusahaan Jepang beralih ke tanda tangan elektronik dari stempel fisik.
Investor antusias dengan layanan e-signature Bengo4, yang disebut CloudSign, di era Covid-19. Karena semakin banyak orang yang bekerja dari jarak jauh, sejumlah perusahaan di Jepang juga beralih menggunakan e-sign untuk mengautentikasi dokumen. “CloudSign mengubah budaya hanko tradisional,” kata Motoe.
Menurut Bengo4, CloudSign miliknya ini merupakan layanan tanda tangan elektronik yang dominan di Jepang, dengan pangsa pasar di negara tersebut sekitar 80 persen.
"Harga saham Bengo4.com telah meningkat tajam di tengah ekspektasi penetrasi yang lebih cepat dari layanan kontrak elektronik karena upaya yang dipimpin pemerintah untuk menghentikan penggunaan segel pribadi semakin meningkat sebagai tanggapan terhadap Covid-19," tulis analis JPMorgan Haruka Mori menulis dalam catatan penelitiannya.
Perusahaan melaporkan penjualan Bengo4 mencapai 1,16 miliar yen pada kuartal kedua 2020, naik 24 persen secara yoy. Pertumbuhan tersebut dipimpin bisnis CloudSign, yang penjualan kuartalannya meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi 262 juta yen.
Bengo4 memperkirakan penjualan triwulanan CloudSign akan mencapai dua kali lipat lagi tahun depan menjadi sekitar 500 juta yen.
“Kami ingin mengembangkan bisnis Bengo4 menjadi USD100 juta dalam penjualan selama empat sampai lima tahun ke depan,” kata Motoe. (TYO)
Penulis: Ridho Hatmanto