Ratih Ika Wijayanti
2. Alibaba Picture Group
Alibaba Pictures Group sebelumnya lebih dikenal sebagai ChinaVision Media. Pada tahun 2014, saham perusahaan ini dibeli oleh Alibaba Group seharga USD804 juta. Selanjutnya, pada Maret 2019, perusahaan membeli saham Alibaba Pictures yang baru diterbitkan yang meningkatkan kepemilikan ekuitasnya menjadi sekitar 51%. Alibaba Pictures resmi menjadi anak perusahaan terkonsolidasi dari Alibaba.
3. Lazada Group
Lazada Group merupakan platform ecommerce yang berkantor pusat di Singapura. Perusahaan yang didirikan pada tahun 2012 ini diakuisisi oleh Alibaba dengan pembelian saham sebanyak 54% atau senilai USD1 miliar. Lazada menawarkan akses ke konsumen di enam negara kawasan Asia Tenggara (Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam) dengan perkiraan basis pengguna hingga sebanyak 200 juta.
4. Intime Department Store
Intime Department Store adalah salah satu department store terkemuka di China. Alibaba menginvestasikan sebanyak USD692 juta di Intime pada tahun 2014 dan terus meningkatkan kepemilikannya di perusahaan selama beberapa tahun selanjutnya. Pada tahun 2016, Alibaba mengonversi kepemilikannya atas sekuritas utang yang dapat dikonversi yang diterbitkan oleh Intime menjadi ekuitas. Dengan demikian, kepemilikannya atas Intime menjadi 28%. Kemudian, pada tahun 2017, Alibaba membayar sebanyak USD2,6 miliar untuk kepentingan pengendali. Hingga akhirnya, Alibaba berhasil meningkatkan kepemilikannya di Intime menjadi 99% pada Oktober 2018.
5. South China Morning Post (SCMP)
The South China Morning Post (SCMP) merupakan salah satu surat kabar berbahasa Inggris yang berkantor pusat di Hong Kong. Pada April 2016, Alibaba mengakuisisi bisnis media SCMP Group Ltd. tersebut senilai USD266 juta. Akuisisi ini mencakup surat kabar, majalah grup, rekrutmen, media luar ruang, acara dan konferensi, pendidikan, dan bisnis media digital.
Itulah beberapa sumber kekayaan Jack Ma dari gurita perusahaan yang diakuisisi Alibaba Group. Dari berbagai gurita bisnisnya ini, Jack Ma pernah masuk dalam daftar orang terkaya di dunia. Sayangnya, regulator pemerintah China kemudian mengambil tindakan keras terhadap perusahaannya hingga kekayaan bersih terkini Jack Ma tinggal USD37 miliar atau setara Rp531 triliun (Rp14.340 per USD).
