Jansen dan saudara-saudaranya juga berlatih akrobat sejak usia kecil. Dalam pertunjukan akrobatnya, keluarga Manangsang menghadirkan banyak inovasi untuk tetap menarik perhatian penonton, salah satunya adalah dengan membawa satwa.
Kebetulan, Manangsang sekeluarga memang pecinta binatang. Berkat ketenunan keluarga, Manangsang berhasil memiliki sirkus bertenda.
Kemudian pada krisis ekonomi melanda, Hadi melihat banyak pengelola kebun binatang yang kesulitan meneruskan bisnisnya. Hal ini memotivasi Hadi untuk memiliki kebun binatang. Ia berharap pengunjung akan lebih peduli pada binatang.
Namun pada akhirnya, Tony si bungsu digigit harimau sampai harus dibawa berobat ke Australia. Saat ke negara tersebut, mereka melihat safari, dan dari situ Hadi terpikir untuk membuat taman safari. Ia ingin satwa dapat hidup di habibat alami, alih-alih dalam kandang.
Ide itu terwujud setelah ia sekeluarga pulang dari Australia. Hadi mencari lahan dan pilihannya jatuh pada Cisarua. Ia paparkan idenya kepada pemerintah, dan ia menerima sambutan baik.